Wednesday, March 26, 2008 |
Tragedi Adam Air |
Pagi gi baca koran, lebih tepatnya cyber newspaper (koran Online). Ada yang membuatku jadi lebih tahu, dan rasanya ingin aku share ma pembaca blogku.
Masih inget tragedi Adam Air pada tanggal 1 Januari 2007? Waktu itu Adam Air sedang melakukan penerbangan dari Surabaya ke Manado (sulawesi)dan dinyatakan hilang di wilayah Majene. Berdasarkan koran Jawa Pos tertanggal 26 Maret 2008 informasi yang bisa dilihat kalau Adam Air mengalami kerusakan dan menyebabkan kurang siaganya awak pesawat. Lebih lengkapnya :
1. Pesawat Adam Air jenis Boeing 737-400 dengan nomor penerbangan KI574 hilang dari pantauan radar pada ketinggian 35ribu kaki. 2. Hasil analisis CVR (Cockpit Voice Recorder) menunjukkan kedua pilot mengalami problem navigasi 3. Hasil analisis FDR (Fligth Data Recorder) menunjukkan, sebelumnya pesawat menggunakan sistem autopilot. Tapi autopilot rusak. 4. Pesawat miring kekanan dan suara peringatan terdengar ketika kemiringan melebihi 35 derajat. Menurut FDR, saat kemiringan 100 derajat, pilot belum juga melakukan roll (perubahan posisi) untuk mengembalikan pesawat ke posisi normal. 5. Pesawat diperkirakan menghunjam dengan kecepatan tinggi, mencapai 0,296 mach, hampir sama dengan kecepatan suara. (Kecepatan suara 1 mach = 1.225 kilometer per jam). Selain itu FDR menyebutkan, tekanan pada pesawat berubah secara cepat positif (+) 3,5G (tekanan gravitasi) menjadi negatif (-) 2,8G. 6. Kecepatan tinggi ditambah dengan tekanan tinggi itulah yang menyebabkan pesawat hancur ketika menabrak permukaan air dengan serpihan maksimal 2 meter persegi.
Itu kronologisnya menurut data yang terungkap dan informasi disampaikan melalui koran Jawa Pos.
Awal masalah dari hilangnya pesawat yang membawa 96 penumpang ditambah dengan 2 pilot serta 4 awak kabin ini ditengarai berawal dari kerusakan sistem navigasi atau lebih kerennya disebut IRS (Inertial Reference System). Bisa jadi pilot kurang waspada pada saat sedang memperbaiki perangkat tersebut, hal ini yang memungkinkan tidak tahunya pilot ketika pesawat menghunjam turun. Dengan begitu Departemen Perhubungan sudah tidak memperingkat lagi maskapai ini.
Sebelumnya banyak juga kecelakaan yang melibatkan Adam Air di tahun2 2007 seperti tergelincirnya pesawat di Bandara, keberangkatan yang kepending karena ditemukan adanya kerusakan teknis sebelum Take Off, dll. Sepertinya Adam Air tinggal menunggu waktu tuk bangkrut.
Masalah lain Adam Air juga muncul sampai dengan ditariknya saham MNC groups yang ada di Adam Air menyebabkan maskapai ini limbung dan menyebabkan ditutupnya operasional untuk beberapa wilayah operasionalnya, dan kabar dari yang aku dengar Adam Air hanya mengoperasional 2 pesawat saja untuk rute Jakarta - Denpasar. Dengan mulai berkurangnya pesawat operasional Adam Air, maka kue jumlah penumpang pesawat bisa diperebutkan oleh maskapai lainnya. Terakhir berita yang aku dengar bahwa maskapai ini termasuk 3 besar dimana jumlah penumpang yang dilayani selama 1 tahun mencapai 2,9juta penumpang, apa karena harga tiket yang murah sehingga banyak penumpang lebih memilih Adam Air? Apa untuk menurunkan tarif pihak manajemen Adam Air rela memotong anggaran perawatan dan perbaikan pesawat? Karena banyak juga pilot Adam Air yang mengeluhkan kondisi pesawat yang tidak prima sebelum terbang.
Bagaimana dengan Air Asia? sebuah maskapai penerbangan dari Malaysia yang memberikan tarif murah, alasannya karena semua penumpang gak pake tiket (jadi mo duduk ato mo berdiri (kaya di bis kota) terserah. Bahkan tuk duduk aja cari sendiri (enak nih, kalo q ntar duduk dekat pilotnya aja, seperti biasa naik angkot pengennya duduk didepan sebelah sopir :D).
Sepertinya cukup dulu sampai disini untuk menjelaskan sejauh mana kondisi maskapai Adam Air yang menghebohkan. |
posted by Antony @ 9:56 AM |
|
|
|