Tuesday, July 17, 2007 |
Lawang Sewu |
Angker, wingit, serem, kuno, gak terawat, dll... itulah wajah Lawang Sewu yang selama ini terpikir dibenakku. Tapi itu semua pudar setelah 9 hari pameran disana, mungkin karena ramai yah jadinya gak kliatan seremnya lagi. Itulah pertama kalinya aku menginjakkan kakiku di Lawang Sewu tapi blom sempat menghitung pintunya, karena konon katanya dijuluki Lawang Sewu karena pintunya ada seribu. Peninggalan bersejarah yang identik dengan kota Atlas ini sebelumnya terlantar, tapi semenjak Walikota mencanangkan Semarang Pesona Asia maka bangunan ini mulai diurus. Bangunan ini terkenal juga dengan keangkerannya, beberapa televisi lokal maupun nasional pernah meliput bangunan ini dan kebanyakan tentang liputan misteri yang membuat bulu kuduk berdiri.
Pameran yang berlangsung selama 9 hari menjadikan bangunan ini hingar bingar (yang nunggu ngerasa brisik gak ya?) setiap hari selalu ada band yang tampil dan berbeda-beda. Kita juga dapat wisata kuliner disana, cuma sayang harganya tergolong mahal untuk ukuranku. Nasi Goreng Telor + sate 1 tusuk ama es Teh Rp 12000,- duh bukan Nasi Goreng spesial harganya lebih mahal dari NasGor Spesial, itu salah satu contoh. Sebenarnya Semarang merupakan kota yang menarik dan harganya relatif murah, cuma masa NasGor pake gerobak harganya 3x lebih mahal sih sama NasGor gerobak langgananku.
Pameran lumayan ramai, dan hasilnya lumayan bagus. Bikin badan capek semua tuh acaranya. Dah dulu ah ngantuk nih, mo smoke dulu. |
posted by Antony @ 11:59 AM |
|
|
|